CBN Tanah Bumbu – Sungai yang membentang di Desa Ma’tone Kampung Baru, dari RT 5 hingga RT 1 dan melintasi Desa Pulau Satu, memiliki peran penting sebagai jalur transportasi air. Di masa lalu, sungai ini menjadi rute utama kapal phinisi dan jalur distribusi kelapa serta sagu. Bahkan, jejak kapal phinisi yang tenggelam masih terlihat terperangkap di antara pohon bambu yang tumbuh di sekitar sungai.
Husaini, warga RT 1 Desa Ma’tone Kampung Baru, mengenang kondisi sungai di masa lalu yang memiliki vitalitas tinggi dalam transportasi. “Meski akses jalan darat terbatas, sungai ini dulu menjadi rute utama transportasi. Kapal kayu berlindung di sini, dan bangkai kapal phinisi masih dapat ditemukan di antara pohon bambu,” ujar Husaini.
Namun, kondisi sungai kini mengalami penyempitan dan pendangkalan akibat berjalannya waktu. Menanggapi hal ini, H. Hasanuddin, Wakil Ketua I DPRD Tanah Bumbu, memprakarsai upaya normalisasi sungai. “Kami bersyukur bahwa normalisasi sudah dimulai. Namun, kami berharap pekerjaan ini bisa diperluas agar sungai bisa kembali berfungsi seperti sedia kala,” kata Husaini.
Menurut H. Hasanuddin, langkah selanjutnya adalah merencanakan perbaikan dengan pendekatan yang lebih modern dari Dinas Pekerjaan Umum. “Kami akan memperjuangkan pemasangan siring pasangan batu dan pembangunan jembatan yang kokoh dengan desain estetis yang akan mempercantik kawasan Kota Pagatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya menjaga tebing sungai untuk mencegah penyempitan lebih lanjut. “Kami di DPRD Tanah Bumbu akan mengusulkan pemasangan siring batu di kedua sisi sungai. Ini penting agar abrasi tidak terjadi, mendukung kelancaran transportasi air, serta mendongkrak sektor perikanan dan distribusi hasil pertanian,” tambah H. Hasanuddin.
Kawasan yang meliputi Desa Ma’tone Kampung Baru, Desa Pulau Satu, Desa Penyolongan, Desa Mudalang, serta Desa Rantau Panjang Hulu, Rantau Panjang Hilir, hingga Muara Pagatan merupakan daerah strategis penghasil kelapa. Oleh karena itu, pemulihan sungai diharapkan dapat meningkatkan bukan hanya estetika lingkungan, tetapi juga perekonomian daerah.
“Insya Allah, kami akan terus mengawal program ini agar Sungai Ma’tone bisa kembali menjadi jalur transportasi yang utama, memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi risiko banjir di Tanah Bumbu,” pungkas H. Hasanuddin.
Dengan langkah perbaikan yang komprehensif, Sungai Ma’tone di Desa Ma’tone Kampung Baru diharapkan dapat kembali menjadi aset berharga, baik dalam mendukung transportasi maupun sebagai penopang perekonomian lokal. (Panny/Team)