CBN Tanah Bumbu — Pondok Pesantren Azzikra Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Kersik Putih kembali membuka lembaran baru dalam dunia pendidikan Islam dengan menyambut 225 orang santri dan santriwati baru dari berbagai daerah. Kegiatan penyambutan ini menjadi titik awal perjalanan para peserta didik baru dalam menuntut ilmu dan membentuk karakter Islami di lingkungan pesantren. (9/7/2025)
Kegiatan penyambutan yang berlangsung khidmat dan tertib ini diawali dengan penerimaan santri(wati) oleh panitia, dilanjutkan dengan pengarahan teknis kepesantrenan, pengenalan lingkungan pondok, hingga penempatan kamar masing-masing. Para orang tua/wali juga turut hadir untuk mengantarkan putra-putrinya serta mengikuti sesi penting Silaturrahim Wali Santri Baru bersama Pimpinan dan Pengurus Pondok yang digelar pada siang harinya.
Dalam sambutannya,Pimpinan Pondok KH. Ahmad Care, Lc., M.Pd. mengingatkan pentingnya pengawasan dalam pemanfaatan teknologi, khususnya HP, di lingkungan pesantren. “Ketika santri sering dipinjami HP di pondok, maka yang dirindukan adalah HP, bukan orang tua. Bahkan bisa menghambat proses hafalan karena yang diingat adalah isi HP, bukan pelajaran,” tegas beliau.
Sementara itu, H. Abdul Rasyid, M.Pd. menekankan pentingnya doa orang tua untuk anak-anak mereka yang sedang menuntut ilmu di pesantren. “Doakanlah anak kita yang sedang berada di pondok. Karena tidak ada hijab (penghalang) antara doa orang tua dan anak,” ucapnya penuh haru.
Senada dengan itu, Ust. Pajriadi, S.Pd.I juga menyampaikan bahwa seringnya santri dikunjungi atau ditelepon secara berlebihan justru dapat menurunkan kenyamanan mereka dalam beradaptasi di pondok. “Sering disambangi dan sering ditelepon adalah dua hal yang membuat santri sulit betah,” ungkapnya.
Acara silaturrahim ini menjadi ruang dialog dan penguatan sinergi antara pihak pondok dan wali santri dalam membina generasi yang berakhlakul karimah, mandiri, serta tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
Dengan semangat baru, Pondok Pesantren Azzikra DDI Kersik Putih optimis mencetak lulusan-lulusan yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.(Panny/Team)