CBN Tanah Bumbu — Politeknik Batulicin terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan pendidikan vokasi di Tanah Bumbu. Melalui kegiatan Bimbingan Manajemen Pengelolaan Sekolah yang dilaksanakan di SMKS DDI Batulicin, Politeknik Batulicin mengambil peran strategis sebagai mitra penggerak peningkatan mutu tata kelola sekolah kejuruan.
Acara dibuka oleh Kepala SMKS DDI Batulicin, Syamsul, S.Pd.I., M.Pd. yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dari Politeknik Batulicin serta harapan besar terhadap kolaborasi jangka panjang demi kemajuan sekolah.
Hadir sebagai narasumber utama, Ribut Giyono, S.Pd., M.M (Wakil Direktur I Politeknik Batulicin), menyampaikan pentingnya membangun sistem manajemen sekolah yang efektif, efisien, dan berorientasi pada mutu. Dalam materinya, beliau membagikan kisah inspiratif dari perkembangan SMK yang dulunya kecil namun kini tumbuh besar karena manajemen yang konsisten dan visioner.
“Tantangan sekolah pada dasarnya sama—terbatasnya dana, SDM, dan sarana. Tapi tantangan itu justru menjadi penanda bahwa kurikulum harus terus dinamis,” jelasnya.
Ia juga memperkenalkan konsep manajemen piramida, simbol sistem pengelolaan yang solid dan terukur, serta mengibaratkan pendidikan sebagai pohon yang memerlukan akar kuat berupa nilai, visi, dan kepemimpinan.
Sementara itu, Ir. Heri Maryadi (Wakil Direktur III Politeknik Batulicin) menyampaikan materi tentang penyelarasan kurikulum SMK dengan pendidikan tinggi vokasi, khususnya untuk jurusan Teknik Alat Berat (TAB). Ia menegaskan pentingnya pemetaan kompetensi agar lulusan SMK dapat langsung terhubung dengan dunia industri dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dengan basis keterampilan yang kuat.
“Pendidikan vokasi tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada sinergi antara SMK dan perguruan tinggi vokasi seperti Politeknik Batulicin,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata Politeknik Batulicin sebagai pusat penguatan vokasi daerah, yang tidak hanya berfokus pada internal kampus, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas sekolah mitra di wilayah Kalimantan Selatan. (Fan)