CBN Tanah Bumbu — Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, mengajak sekolah-sekolah di Tanah Bumbu untuk berperan aktif dalam mewujudkan budaya peduli dan berwawasan lingkungan melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. Upaya ini sejalan dengan visi daerah untuk menjadikan Tanah Bumbu sebagai wilayah yang hijau, bersih, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Eryanto Rais, Bupati menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari akselerasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup, khususnya di sekolah-sekolah. Langkah ini menjadi komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (Sekolah Adiwiyata) yang kami dorong di Kabupaten Tanah Bumbu adalah strategi untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini,” ujar Bupati.
Upaya ini mencakup pengelolaan sampah berbasis prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pengelolaan Bank Sampah, penghijauan sekolah, serta berbagai kegiatan pelestarian lingkungan lainnya. Dengan langkah-langkah tersebut, tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
“Gerakan ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta visi Kabupaten Tanah Bumbu untuk menjadi daerah yang hijau, bersih, dan berwawasan lingkungan,” tambahnya.
Bupati juga berharap agar materi tentang pengelolaan lingkungan dapat lebih masif diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan. Dengan demikian, para siswa tidak hanya memahami pentingnya menjaga lingkungan secara teori, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat umum, untuk terus mendukung dan berperan aktif dalam gerakan ini,” pungkasnya.
Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Kabupaten Tanah Bumbu telah berlangsung sejak tahun 2008. Hingga tahun 2024, sebanyak 58 sekolah telah berpartisipasi dalam program ini. Pada tahun 2025, jumlahnya bertambah menjadi 64 sekolah dari total target 341 sekolah di seluruh Tanah Bumbu, mencakup tingkat dasar, menengah, hingga sekolah menengah atas sederajat.
Sekolah-sekolah ini terbagi dalam beberapa klaster, mulai dari Sekolah Adiwiyata Kabupaten, Sekolah Adiwiyata Provinsi, Sekolah Adiwiyata Nasional, hingga Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, kegiatan sarasehan di Tanah Bumbu diawali dengan penanaman pohon dan penyerahan tempat sampah kepada perwakilan pelajar dari berbagai sekolah.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi budaya yang mengakar di Tanah Bumbu, demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Panny/Team)